JAKARTA (HN) - Lion Air Group akan terus ekspansi penerbangan seturut permintaan penumpang. Kelompok maskapai terbesar di Indonesia tersebut mendorong penerbangan domestik dan internasional.
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, Batik Air akan membuka layanan penerbangan ke India pekan ketiga Desember. Maskapai pelayanan penuh ini akan terbang langsung satu kali sehari ke Mumbai, Kolkata, dan Chennai dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. “Kami akan pakai pesawat Airbus 320 untuk terbang ke India,” ujar Edward di Jakarta, Kamis (8/12).
Menurut dia, minat masyarakat Indonesia berlibur atau berbisnis ke India semakin besar. Begitu juga sebaliknya. Penerbangan ini juga mendukung ekspansi bisnis Lion Air Group sampai ke sejumlah kota di negara-negara ASEAN.
Awal Februari 2017, Batik Air juga akan ekspansi rute ke Perth, Australia dari Denpasar, Bali. Penerbangan tersebut akan mendukung wisatawan dari Australia yang ingin berlibur dan berbisnis ke Pulau Dewata.
“Kami menunggu kedatangan dua pesawat Airbus 320 pada Februari untuk diterbangkan ke Australia. Penerbangannya langsung sekali sehari,” katanya.
Hingga semester I-2017, Batik Air akan menerbangi tujuh kota di Asia Tenggara. Rute yang akan dibidik yakni Shenzhen dan Guangzhou, China, serta Kuala Lumpur-Australia. “Tahun depan kita akan terbang ke beberapa kota lagi di Asia Tenggara,” ujarnya.
Batik Air akan menerima empat pesawat Airbus 320 hingga Maret 2017. Pesawat itu akan digunakan untuk mengakomodir penerbangan di Asia Tenggara.
Batik Air memiliki tingkat ketepatan waktu penerbangan (on time performance/OTP) mencapai 95 persen pada semester I-2016, tertinggi di antara semua maskapai di Indonesia. Jumlah keterisian penumpang pesawat mencapai 80 persen, khususnya hari libur. Penumpang Batik Air mencapai 90 ribu orang per tahun dengan pangsa pasar tujuh persen.
Rencananya Batik Air akan menjelajah seluruh kota di Australia, seperti Sydney dan Melbourne dari Bali. Namun Lion Air Group akan fokus mendapatkan izin rute Bali-Perth dalam waktu dekat. “Kita fokus ini dulu, bahkan kita mau ke semua kota tapi bertahap,” katanya.
Tahun ini menjadi tahun membanggakan bagi Batik Air. Sebab banyak perolehan yang didapat dalam mengembangkan bisnis di dunia penerbangan.
November ini Batik Air telah terdaftar di IATA Operational Safety Audit (IOSA). Batik Air berhasil menyelesaikan audit internasional tentang keselamatan penerbangan.
Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfie mengatakan, Batik Air telah bekerja keras mendapatkan sertifikat ini. Audit dilakukan selama tiga bulan dengan 1.000 lebih item check list yang harus dipenuhi. “Baik dari sisi teknik, keamanan, sudah terpenuhi semua,” ujarnya.
Dengan sertifikat ini, Batik Air telah dinyatakan lulus menjalankan standardisasi keamanan penerbangan internasional. Bahkan Batik Air menjalankan penuh manajemen keamanan yang ditetapkan dunia penerbangan internasional.
“Ini sangat membanggakan karena kalau mau terbang ke luar negeri itu negara akan menanyakan apakah perusahaan Anda sudah lulus IOSA?” kata dia.
IOSA dirancang untuk mengkaji dan menilai manajemen operasional dan sistem kontrol sebuah maskapai. Audit akan menggunakan lebih dari 900 standar harmonisasi internasional dan praktek yang direkomendasikan.
Kini Batik Air mengoperasikan 40 unit pesawat, jenis Boeing 737 dan Airbus 320. Pada 2017 akan menerima 10 unit pesawat jenis Airbus. Batik Air telah melayani penerbangan hingga ke-25 destinasi domestik dan penerbangan internasional ke Singapura.
Reportase : Dian Riski Rosmayanti
Editor : Admin